source:
Bahana Swara 007
bahana swara 140.070 mhz input duplex + 929,50 input 149.365 mhz
Minggu, 07 November 2010
Kamis, 05 Agustus 2010
rubber duck / helical Do It Yourself
hey teman-teman sudah lama tidak update ,semoga tetap semangat yah!!
kali ini kita akan membicarakan membuat antenna helical
ide ini sebenarnya berasal dari : http://www.g4ilo.com/diy-ducky.html
dan infonya dapet dari : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2357758&page=197
jadi ga ada salahnya kalau share di forum ini
seperti kita ketahui pancaran 14835 cukup bagus untuk wilayah sidoarjo-surabaya bahkan helicalpun kalau posisi terbuka bisa masuk input dan menggunakan repeater ini.
so....mari kita bereksperimen dengan berbagai bahan yang sering kita jumpai untuk membuat antenna helical dengan kemampuan yang ok
bahan yang perlu di siapkan:
1. kawat dengan bahan yang bagus ,perak lebih bagus, dan yang tunggal
2.gunakan konektor bnc sebagai dasar bawah antenna
3. dan alat2 ini tentunya
dan
4. SWR
di rasa sdh cukup mari kita mulai eksperimen ini
1.bersihkan coax yang sdh di pilh lalu solder ujung coax yang sdh di pilih tersebut pada konektor BNC
dan masukan kabel yang tidak berkoneksi ke BNC sebagai tulangan antenna nanti nya di harapkan yang lentur , isolasi unjung coax + tulangan tersebut untuk kerapian
2.buat lilitan coax pada tulangan yang jaraknya sama
jadinya seperti ini:
total panjang rubber duck / helical -+ 17cm
dan lilitan -+ 14.5 ( tergantung freq yang akan di gunakan )
3. lalu ukur dengan SWR atau analiser jika memang ada
dapatkan hasil yang sempurna
potong jika masih blom dapat di 151.85o Mhz
hal ini yang paling sulit
setelah dapat rapikan dan seperti ini
keren kan??
selamat mencoba teman teman sc835
and thx to
kaskus and G4ILO
for this sharing
Selasa, 12 Mei 2009
tentang kolesterol
Seluk Beluk tentang Kolesterol
Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut seperti gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya.
Jenis kolesterol dibedakan menjadi Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena tingginya kadar LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh nadi koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (aterosclerosis). Akibatnya jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan.
Penderita kolesterol umunya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutupi kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan mengonsumsi makanan modern yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, baik yang belum pernah menderita kolesterol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan memperbanyak konsumsi makanan berserat.
Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida tersebut di dalam jaringan di luar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga HDL sering disebut sebagai kolesterol baik.
Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup. Peningkatan trigliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung mengalami gangguan dalam tekanan darah dan risiko diabetes.
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah adalah kolesterol jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari mereka dengan kadar HDL yang tinggi akan terlindung dari penyakit jantung, namun orang dengan kadar HDL dalam kategori yang sangat baik masih berisiko untuk terkena penyakit jantung.
Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya menghindari faktor risiko (seperti merokok, obesitas, dan hipertensi), berat badan harus ideal dengan cara mengatur jumlah asupan kalori dan olah raga, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh.
Langganan:
Postingan (Atom)